Putra Langlang Buana VIII
Jumat, 18 November 2022
Profil Letnan Jenderal (Letjen) TNI Agus Subiyanto menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) sejak 4 Februari 2022.
*Presiden Lakukan Pertemuan dengan MBS*
Kamis, 17 November 2022
•Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Bertolak ke Thailand Hadiri APEC•
Usai G20, Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar Badung
Selasa, 15 November 2022
Senin, 14 November 2022
Minggu, 13 November 2022
Ada 3 jenis rempah yang termasuk dapat membersihkan paru paru,dan melegakan pernafasan untuk kita sahabat keluarga semuanya
1. Bawang Putih
Rasanya gurih dan pedas membuat bawang putih menjadi bumbu tambahan favorit oleh sebagian orang. Umbi-umbian ini mengandung flavonoid yang dibutuhkan tubuh untuk membuat glutathione (zat detoksifikasi) guna membuang karsinogen dan racun keluar dari dalam darah serta mencegah infeksi paru-paru.
2.Teh Hijau
Bermanfaat mengurangi peradangan, teh hijau murni juga sangat direkomendasikan bagi pengidap batuk akibat iritasi jaringan paru-paru. Jenis teh ini bekerja dengan melindungi fungsi otot paru-paru dan membuat pernapasan lebih rileks, terutama saat berolahraga.
3.Jahe
Jahe terkenal dengan efek hangat dan aromanya khas. Hal ini menjadikannya saran terbaik bagi seseorang yang mengalami flu atau hidung tersumbat. Rempah alami ini pun secara aktif meningkatkan sirkulasi darah ke paru-paru sehingga meningkatkan efisiensi penyerapan oksigen di saluran udara. Terlebih, jahe memberikan rasa rileks dan nyaman bagi tubuh.
Semoga Bermanfaat Untuk Kesehatan Keluarga Semunya.
INFOLINO //(Jenlilino) , AKBUS.
Kapolsek Gempol - Polresta Cirebon bangun komunikasi dengan tema "KANDANI" Komunikasi anda dengan Polisi yang diprakarsai oleh Kapolsek Gempol Kompol MUNAWAN S.H.
Sabtu, 12 November 2022
Salam sehat tetap semangat selalu Bersyukur Jangan Lupa Bahagia
Alam Dunia
Kebahagiaan ada pada diri sendiri yg merasakan dan yang membetuk adalah pribadi nya dalam suatu keputusan hidup seseorang, sebuah keputusan yang ada pada rasa di dalam hasrat nya sendiri melalui alat indra nya
Keputusan adalah satu konsekwensi resiko pilihan yang menjadi tanggungan dan termasuk tidak memilih itu sudah bagian dari pada keputusanya.
Jenlilino
Jumat, 11 November 2022
Polresta Cirebon Ungkap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor Roda Empat Jaringan Jawa-Sumatera
INFOLINO *IBUKU ADALAH PAHLAWANKU*
Kamis, 10 November 2022
SEJARAH EYANG LANGLANG BUANA
Disamping harimau loreng dan Lodaya, yang diyakini sebagai jelmaan Prabu Siliwangi dan para pengikut setianya, sesungguhnya masih ada jenis harimau gaib lainnya, yakni harimau yang berbulu hitam pekat. Nah, jenis harimau hitam inilah yang mungkin masih kurang diketahui seperti apa asal-usulnya.
Meski terkesan musykil, namun bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya yang tinggal di daerah pinggiran, masih meyakini kalau kesemua jenis harimau gaib tersebut hingga kini masih ada dan kerap menampakkan wujudnya di tempat-tempat tertentu. Fenomena itu utamanya kerap terjadi di sekitar Leuweung Sancang, Garut Selatan. Menurut cerita, di Leuweung Sancang inilah Prabu Siliwangi bersama para pengikut setianya memutuskan jalan gaib dengan cara ngahyang atau moksa.
Lantas, bagaimana asal-usul harimau hitam dari Pajajaran itu?
Menurut informasi, sosok harimau hitam yang kini dijadikan lambang kesatuan kepolisian daerah di Jawa Barat ini tidak lain mulanya berasal dari salah seorang tokoh pengabdi setia di Pajajaran.
Saat Prabu Siliwangi berkuasa, sang tokoh mendapat kepercayaan jabatan sebagai pejabat tinggi keamanan, atau setara dengan Panglima Polri pada saat sekarang. Dialah petinggi polisi pertama yang sempat diangkat dilingkungan Kerajaan Pajajaran. Tokoh dimaksud tak lain adalah yang namanya populer dengan sebutan Eyang Langlangbuana. Dia pertama kali ditunjuk sebagai pengabdi polisi di lingkungan kerajaan pada 1515, dan bersamanya sempat pula ditunjuk dua orang ajudannya, yaitu yang bernama Eyang Jagariksa dan Eyang Jagapirusa.
Disebutkan, ketiga tokoh inilah yang bertanggungjawab terhadap keamanan di lingkungan dalam kerajaan. Mereka juga memiliki pos pusat di Pakuan, juga sejumlah pos-pos jaga di kawasan Sukadana, Cibitu dan Cianjur.
Eyang Langlangbuana, atau yang dikenal pula sebagai Eyang Jagaraksa atau Jagasatru, menurut sejarah, sebenarnya bukanlah orang Pajajaran asli. Dia adalah pengembara yang berasal dari Kerajaan Bugis, Makasar. Kemudian dia menikah dengan wanita di Pajajaran.
Sebelum singgah di Pajajaran, Eyang Langlangbuana sempat pula mengembara ke belahan bumi lain. Seperti ke Tanah Arab yang lamanya 77 tahun, dan terakhir ke Tanah Jawa, atau dalam hal ini adalah Pajajaran.
Seperti diceritakan, Prabu Siliwangi dan segenap pengikut setianya akhirnya sepakat memilih jalan gaib untuk mati secara moksa. Sementara. saat mendapati tekanan berat dari pihak musuh, Eyang Langlangbuana memilih jalan akhirnya sendiri, yaitu meninggal secara wajar.
Menurut sebuah sumber, makam Eyang Langlangbuana berada di kawasan Cibule, di kaki Gunung Pangrango, Cianjur.
Sudah barang tentu, Eyang Langlangbuana termasuk leluhur yang memiliki jasa besar bagi Pajajaran. Maka , karena dari itu kini sangat dikeramatkan. "Namun, untuk dapat mencapainya, boleh dikata tidaklah gampang. Sebab, disamping lokasinya yang berada di kedalaman hutan yang rimbun, juga untuk tiba di sana kita pun harus siap berjalan jongkok dan merayap, dikarenakan makam itu terkurung oleh pohon-pohon yang besar," tegas sumber yang enggan disebutkan namanya.
Selasa, 08 November 2022
Siaga Bhayangkara KBPP POLRI Sektor Gunung Putri Bogor RESCUE Siap Tanggap Bencana
Pangdam IX/Udayana Dampingi Presiden RI Tinjau Kesiapan Venue KTT G20.
Tinjau Kawasan Konservasi Mangrove Tahura, Presiden Jokowi: Kita Siap Terima Tamu G20 di Bali
Senin, 07 November 2022
Cirebon. Kanit Propam Polsek Gempol Aiptu Agus Susanto melakukan Penegakan Ketertiban dan Pelanggaran Kedisplinan ke Polsek Gempol. Senin (07-11-2022)
Minggu, 06 November 2022
TERPANGGIL DAN TERGUGAH JIWA BHAYANGKARA SATYA HAPRABU.
Sabtu, 05 November 2022
Satgas pengamanan bulan iklusi keuangan (BIK) korps sibhara jabar 1
Apel Kesiapan Pengamanan Gerak Jalan Santai dalam rangka Hari Jadi Majalengka ke 533 di Ruko Jatiwangi Square,
Apel Kesiapan Pengamanan Gerak Jalan Santai dalam rangka Hari Jadi Majalengka ke 533 di Ruko Jatiwangi Square, Majalengka Pelaks...

-
Sejarah Eyang Langlang Buana Salam Rahayu Warga masyarakat Pasundan, khususnya Warga Provinsi Jawa Barat, selama ini mungkin ba...
-
Gugatan PTUN Sekdes PNS Terhadap Bupati Demak, Hadirkan 2 Orang Saksi. Semarang - Gugatan terhadap Bupati Demak ke Pengadilan PT...