*“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”*
(HR. Muslim) .
==============
*#KULTUM - 1034#*
Ahad , 22 Januari 2023 .
(29 Jumadil Akhir 1444 H) .
*"Jangan Kita Disibukkan Urusan Mengejar Rejeki Sampai Melupakan Urusan Akherat"*
(Mohon maaf jika materi Kultum Subuh ini dirasakan terlalu panjang).
Marilah senantiasa kita bertaqwa kepada Allah Swt . sebagaimana perintahkan kepada kita, seluruh kaum Muslimin. Ketahuilah, wahai saudara - saudaraku, taqwa adalah sebuah kata yang sangat ringan dan mudah diucapkan, tetapi berat dalam melaksanakannya.
Pada hari ini saja, cobalah kita mengingat berapa banyak dosa yang telah kita lakukan?
Berapa banyak dosa yang telah diperbuat oleh hati-hati kita?
Sebagai contoh, iri terhadap orang lain yang telah diberi kenikmatan lebih kepadanya, harta yang melimpah dan rezeki yang banyak.
Sudahkah hati kita selamat darinya pada hari ini?
Rezeki bagaikan hujan yang tidak terbagi secara merata.
Hujan, terkadang turun di daerah pegunungan, tidak di padang sahara atau sebaliknya; Terkadang turun di pedesaan tidak di perkotaan atau sebaliknya dan begitu seterusnya.
Hujan bisa membawa rahmat, tapi terkadang bisa mendatangkan derita.
Ingatlah ketika Allah Swt menenggelamkan kaum Nabi Nuh As yang membangkang! Dengan apa Allah Swt membinasakan mereka.
Dengan hujan yang menyebabkan banjir dahsyat.
Begitulah harta atau bahkan dunia secara umum! Allah Swt tidak membagikannya merata kepada setiap orang.
Ada yang kaya, ada yang miskin dan ada yang berkecukupan.
Harta, terkadang bermanfaat bagi hamba, terkadang harta bisa menyeretnya ke lembah nista yang berujung derita.
Jika kita semua sudah mengetahui dan menyadari bahwa rezeki telah diatur oleh Allah Swt , semua telah dibagi oleh Allah Swt, lalu apa yang harus kita lakukan ?
Buat apa kita mengeluh dengan rezeki yang sedikit ?
Buat apa kita iri dengan orang lain?
Buat apa merasa hina ?
Apakah harta bisa menjamin pemiliknya akan masuk surga ? Apakah dunia bisa menjamin untuk mendapatkan keridhaan Allah Swt ?
Kepada orang - orang yang telah diberikan harta lebih dan berkecukupan, kita katakan,:
"Buat apa kalian bangga dengan kekayaan kalian ?
Karena Rasulullah Saw bersabda :
“Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata sebagian besar yang masuk ke dalamnya adalah orang - orang miskin .
Dan saya pun pernah berdiri di pintu neraka, ternyata sebagian besar yang masuk ke dalamnya adalah para wanita.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadits yang kami bawakan adalah peringatan untuk semua orang kaya dan berkecukupan.
Dalam hadits di atas, dengan sangat jelas, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa penghuni surga kebanyakan berasal dari orang-orang miskin.
Lalu bagaimana dengan orang - orang kaya?
Oleh karena itu, kita memperhatikan harta-harta kita dengan lebih seksama lagi, dari mana diperoleh dan bagaimana pergunakan nya
Sesungguhnya Rasulullah Saw juga pernah bersabda :
"Orang-orang fakir yang beriman akan masuk surga mendahului orang-orang kaya selama setengah hari di akherat, yang setara dengan lima ratus tahun di dunia."
(HR. an-Nasai dan Ibnu Majah).
Suatu ketika, sesaat setelah membaca ayat :
Bermegah - megahan telah melalaikan kamu.
(QS. At-Takatsur
:1).
Rasulullah Saw bersabda :
Nanti seorang anak Adam akan berkata,:
“Hartaku! Hartaku!”
Allah pun berfirman,:
“Wahai anak Adam!
Tidaklah engkau mendapatkan sesuatu apapun dari hartamu kecuali apa-apa yang kamu makan kemudian engkau buang serta apa-apa yang engkau kenakan kemudian engkau menjadikannya lusuh atau apa-apa yang engkau sedekahkan kemudian engkau lupakan
Harta yang banyak ketika pemiliknya wafat, apakah akan dibawa mati pula?
Harta tersebut akan menjadi hak ahli warisnya.
Jadi, apa yang sebenarnya yang dicari di dunia ini?
Apakah ketenaran?
Apakah pujian?
Apakah kedudukan di dunia?
Sungguh hina jika yang menjadi tujuan hidup adalah hal-hal tersebut.
Bersedekah dan berinfaq -lah di jalan Allah dan bukakanlah pintu - pintu kebaikan untuk orang lain.
Sesungguhnya sedekah itu tidak akan mengurangi harta, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw.
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang bisa mencari rezeki dengan cara yang halal dan baik serta dapat memanfaatkannya di jalan yang diridhoi oleh Allah Swt.
Rasulullah Saw pernah bersabda :
Demi Allah , bukanlah kemiskinan yang saya takutkan pada kalian.
Akan tetapi yang saya takutkan pada kalian adalah dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang - orang sebelum kalian, sehingga kalian berlomba - lomba mengejarnya sebagaimana mereka berlomba - lomba mengejarnya dan dunia akan menghancurkan kalian sebagaimana dia telah menghancurkan mereka.
(HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi Saw tidak terlalu mengkhawatirkan jika umatnya miskin.
Justru yang beliau Saw takutkan adalah keadaan umatnya yang berlomba - lomba mengejar dunia, sehingga melalaikan mereka dari akherat.
Setelah kita mengetahui hadits Rasulullah Saw ini, mestinya kita mau mengaca diri dan menilai diri kita sejujurnya. Adakah kita termasuk orang-orang yang terlalaikan oleh keindahan dunia yang menipu ini?
Kekayaan apakah yang sebenarnya harus kita miliki?
Mari kita perhatikan hadits dibawah ini:
"Bukanlah yang dinamakan kekayaan itu dengan banyaknya barang, akan tetapi kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan jiwa/hati .
Hadits tersebut menjelaskan bahwa kekayaan hakiki adalah kekayaan hati yang dimiliki oleh seorang Mukmin, yaitu rasa puas, ridho dan bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah Swt.
Inilah yang dinamakan dengan qana’ah. Rasulullah Saw diberikan rasa qanaah yang sangat tinggi.
Demikianlah Kultum ini semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wa billahit taufik wal hidayah. Wassalamual
aikum warahmatullahi wa barokatuh.
๐ซ๐๐๐ฎ๐ฉ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar